Museum Bahari |
Museum Bahari, pengalaman Travelling ke tempat ini sebenarnya late posts dari perjalanan ke Jakarta kedua kalinya. Waktu itu saya travelling ke Museum Bahari bersama tiga sahabat. Ssalah satu teman kebetulan merantau di Jakarta dan tempat tinggalnya berdekatan dengan Museum Bahari.
Perjalanan kami menuju ke Museum Bahari kami lakukan pada hari libur dan ditempuh dengan jalan kaki menyusuri berbagai tempat lainnya seperti Pelabuhan Sunda Kelapa, Menara Syahbandar dan berakhir di Museum Bahari. Sesampainya di Museum Bahari dulu sebelum penggusuran tempat ini sangat padat, namun dikarenakan pada waktu itu jalan kaki jadi tidak begitu berpengaruh. Memasuki Museum Bahari kita akan melihat beragam koleksi yang lengkap tentang kebaharian sejarah bangsa ini. Seperti lirik lagu "Nenek moyengku seorang pelaut" yang bisa menggambarkan tentang sejarah Bangsa ini. Dan untuk melengkapi informasi tentang Museum Bahari disini terdapat berbagai informasi singkatnya.
Sejarah Museum Bahari
Dahulu menurut sejarah Museum Bahari merupakan bangunan gudang besar yang difungsikan sebagai penyimpan, pengolah hasil bumi seperti rempah-rempah, kopi, teh, tembaga, timah dan tekstil pada masa kependudukan Belanda. Bangunan ini berdiri tepat disamping muara kali Ciliwung dan memiliki dua bangunan utama yaitu bangunan sisi timur (Oostzijdsche Pakhuizen) dan sisi sebelah barat (Westzijdsche Pakhuizen).
Pada masa pendudukan Negara Jepang, gedung ini dipergunakan untuk menyimpan segala kebutuhan logistik tentara Jepang. Dan setelah Bangsa Indonesia merdeka Gedung ini dipergunakan untuk PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan PTT (Post Telepon dan Telegram). Pasa tahun 1976 bangunan ini mulai dipugar dan dijadikan cagar budaya dan pada akhirnya tanggal 7 Juli 1977 bangunan ini diresmikan sebagai Museum Bahari.
Koleksi di Museum Bahari
Museum Bahari memiliki beragam koleksi tentang kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia dan berbagai negara lainnya. Koleksi yang disimpan di Museum Bahari juga terdapat berbagai jenis perahu tradisional yang beragam dari zaman VOC. Selain itu Museum Bahari juga terdapat berbagai peralatan melaut zaman dahulu seperti alat navigasi, teropong, jangkar, meriam dan lain-lain.
Disamping itu perkembangan Museum Bahari juga menambah koleksinya dengan keberadaan biorama-biorama dan miniatur para legenda pelaut dari seluruh dunia seperi Laksamana Cheng Ho, Viking, Vasco de Gama dan lain-lain. Dan masih banyak koleksi lainnya.
Lokasi Museum Bahari
Museum Bahari berlokasi di Jalan Pasar Ikan No. 1 daerah Sunda Kelapa, Jakarta Utara. Atau bisa juga melihat dari Google Maps berikut ini:
Jam Operasional Museum Bahari
Museum Bahari buka pada jam 09.00 - 15.00 WIB. Buka pada hari selasa sampai hari minggu. Untuk hari libur sekolah Museum Bahari tetap buka seperti biasa.
Tiket Masuk Museum Bahari
Tiket masuk ke Museum Bahari sebagai berikut:
- Dewasa : Rp 5.000
- Mahasiswa : Rp 3.000
- Anak-anak : Rp 2.000
Fasilitas Jasa Pemandu di Museum Bahari
- Pemandu Bahasa Indonesia : Rp 25.000
- Pemandu Bahasa Inggris/Belanda : Rp 50.000
Jenis Wisata Museum Bahari
Museum Bahari merupakan jenis wisata edukasi yang menginformasikan kebaharian dan kenelayanan Bangsa Indonesia dan berbagai informasi lainnya seperti sejarah, peralatan yang digunakan dan berbagai macam informasi lainnya.
Transportasi menuju Museum Bahari
Museum Bahari berada di daerah Pasar Ikan dan dapat dikunjungi menggunakan beberapa transportasi umum ataupun pribadi.
- Transportasi menggunakan Kendaraan Pribadi menuju Museum Bahari
Jika menggunakan kendaraan pribadi dari pusat kota bisa mengikuti rute berikut ini:
Dari Tugu Monas terus menuju Gajah Mada - Mangga Besar - Stasiun Kota -Persimpangan Kali Besar Timur 3 - Menara Syahbandar - Museum Bahari
- Transportasi menggunakan Mikrolet atau Minibus Kopami
Dari Stasiun Kota naik Mikrolet warna biru muda dengan trayek no 15 atau bisa juga naik Kkpami berwarna biru tua. Kedua transportasi tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu melewati Museum Bahari.
- Transportasi Online
Jika kalian menggunakan trasportasi online maka kalian tinggal klik menentukan lokasi tujuan ke Museum Bahari dan langsung order.
Spot Foto di Museum Bahari
Spot foto yang ada di Museum Bahari sangat banyak. Namun disini akan ditunjukkan hasil dokumentasi dari berbagai sisi yang ada di Museum Bahari. Berbagai sisi dari Museum Bahari tersebut kami manfaatkan untuk mengambil spot-spot yang bisa kami abadikan.
- Spot pertama adalah di pelataran Museum Bahari
Di spot ini kalian bisa memanfaatkan bentuk bangunan tempo dulu dari Museum Bahari sehingga bisa terlihat semakin klasik. Untuk gaya bisa dengan ala-ala foto candid seperti ini.
- Spot kedua adalah bagian pintu masuk bangunan Museum Bahari
Di spot kedua ini kalian bisa manfaatkan bentuk pintu model zaman dulu yang klasik dan khas. Untuk gaya fotonya terserah kalian atau bisa juga mengikuti konsep gokil seperti yang kami lakukan.
- Spot ketiga di lantai dua Bangunan Museum Bahari
Spot yang satunya lagi kalian bisa naik ke lantai dua. Disini kalian akan menemukan bangunan luas atap bangunan tanpa ada penghalang apapun.
Dari ketiga spot tersebut hanyalah sebagian dari sisi Bangunan Musium Bahari dan masih banyak lagi yang bisa dijadikan spot foto yang kalian cari. Jadi jangan tunggu kapan tetapi mulailah Travelling ke wisata sejarah Museum Bahari ini agar kalian mengetahui makna dibalik lirik lagu "Nenek Moyangku Seorang Pelaut".
Spot Foto di Museum Bahari
Spot foto yang ada di Museum Bahari sangat banyak. Namun disini akan ditunjukkan hasil dokumentasi dari berbagai sisi yang ada di Museum Bahari. Berbagai sisi dari Museum Bahari tersebut kami manfaatkan untuk mengambil spot-spot yang bisa kami abadikan.
- Spot pertama adalah di pelataran Museum Bahari
Di spot ini kalian bisa memanfaatkan bentuk bangunan tempo dulu dari Museum Bahari sehingga bisa terlihat semakin klasik. Untuk gaya bisa dengan ala-ala foto candid seperti ini.
Pelataran tengah antara Bagunan Sisi Timur dan Bangunan Sisi Barat |
Pelataran tengah antara Bagunan Sisi Timur dan Bangunan Sisi Barat |
- Spot kedua adalah bagian pintu masuk bangunan Museum Bahari
Di spot kedua ini kalian bisa manfaatkan bentuk pintu model zaman dulu yang klasik dan khas. Untuk gaya fotonya terserah kalian atau bisa juga mengikuti konsep gokil seperti yang kami lakukan.
Pintu Bagunan Museum Bahari |
- Spot ketiga di lantai dua Bangunan Museum Bahari
Spot yang satunya lagi kalian bisa naik ke lantai dua. Disini kalian akan menemukan bangunan luas atap bangunan tanpa ada penghalang apapun.
Lantai 2 Museum Bahari |
Dari ketiga spot tersebut hanyalah sebagian dari sisi Bangunan Musium Bahari dan masih banyak lagi yang bisa dijadikan spot foto yang kalian cari. Jadi jangan tunggu kapan tetapi mulailah Travelling ke wisata sejarah Museum Bahari ini agar kalian mengetahui makna dibalik lirik lagu "Nenek Moyangku Seorang Pelaut".
0 komentar:
Posting Komentar