Tracking Menuju Kedung Cinet Plandaan Jombang

Kedung Cinet

Kedung Cinet atau biasa disebut sebagai miniatur dari Grand Canyon merupakan sebuah tempat tujuan wisata alam tersembunyi yang ada di Kabupaten Jombang. Eksistensi keberadaan dari Kedung Cinet semakin populer seiring dengan banyaknya orang yang mengeksplor tempat ini dan mengunggahnya di media sosial.

Pesona dari Kedung Cinet yang memiliki berbagai keunikan tebing-tebingnya dan keindahan lainnya telah menjadikan tempat ini sebagai salah satu tujuan wisata alam yang menarik untuk dikunjungi di Kabupaten Jombang. Berdasarkan informasi-informasi yang diperoleh menunjukkan bahwa Kedung Cinet berada di Desa Pojok Klitih Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang. Dari informasi tersebut maka kami memutuskan untuk eksplor tempat tersebut dan memulai tracking dengan melaui rute sebagai berikut:

Rute:

Balongpanggang (Gresik) - Mantup - Ngimbang - Arah Ploso (Jombang) - Perempatan Kabuh belok kanan - Kawasan Perhutani - Kedung Cinet

Perjalanan dari Gresik menuju Kedung Cinet dapat ditempuh dengan jarak sekitar 52 Km. Tracking menuju ke Kedung Cinet mengacu pada petunjuk dari GPS yang sudah tersedia tersebut. Rute ini merupakan jalur sebelah utara dari Kedung Cinet yang dapat kita tempuh.

Tracking selama menuju ke lokasi wisata Kedung Cinet awal mulanya berjalan tanpa hambatan, sampai pada di Kawasan Perhutani perjalananpun agak terhambat. Sesampainya di kawasan ini jarak menuju Kedung Cinet tinggal 13 Km namun kita harus menyusuri jalan perhutanan yang sangat ekstrim. Melihat petunjuk dari GPS jika kita putar arah maka jarak yang ditempuh bisa mencapai 30 Km lebih. Dari perbandingan tersebut akhirnya saya melanjutkan Tracking menembus kawasan perhutani yang memiliki jarak tempuh sekitar 13 Km tersebut.

Tracking di Jalur Kawasan Perhutani

Tracking di Jalur Kawasan Perhutani

Semakin memasuki ke dalam kawasan hutan kondisi jalan yang saya lalui semakin parah dan harus ekstra hati-hati agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Menempuh jarak yang lumayan jauh, kendala lainnya mulai muncul. Didalam kawasan hutan kami kehilangan sinyal dan dengan penuh harap akhirnya bertemu dengan petugas perhutani yang sedang melintas dan menanyakan arah untuk menuju Kedung Cinet. 

Tracking yang cukup menguras tenaga dan pikiran kemudian beralih ke harapan dan rasa puas bercampur penasaran karena semakin dekatnya dengan lokasi tujuan. Di ujung kawasan hutan akhirnya bertemu juga sebuah permukiman penduduk dan langsung bertanya kepada warga sekitar tentang keberadaan Kedung Cinet. Setelah informasi didapat tibalah di tempat tujuan yaitu Kedung Cinet (Miniatur Grand Canyon)

Kedung Cinet

Kedung Cinet

Kedung Cinet

Kedung Cinet

Keindahan Kedung Cinet dari informasi yang kami dapat memang tidak terbantahkan apalagi pada waktu itu kondisi air tidak begitu keruh sehingga semakin menambah pesonanya.

Kedung Cinet

Kedung Cinet merupakan sebuah jalur aliran sungai yang memiliki dinding bebatuan yang terbentuk secara alami sehingga menyerupai tebing-tebing yang ada di Grand Canyon. Alasan inilah yang mendasari mengapa Kedung Cinet disebut-sebut sebagai versi mininya Grand Canyon.

Tracking eksplor potensi wisata Kedung Cinet yang tersembunyi ini kami akhiri dengan melewati rute lain yaitu dengan melalui jalur sebelah selatan.

Note:

Untuk mendapatkan view yang bagus sebaiknya anda tidak mengunjungi tempat ini pada saat musim penghujan. Karena pada saat musim kemarau kondisi jalan untuk menuju Kedung Cinet mudah untuk dilalui selain itu saat musim kemarau juga mempengaruhi kondisi air sungai pada waktu itu.

Kondisi tempat wisata yang masih alami dan belum ada yang mengelola mengharuskan para pengunjung untuk lebih waspada terhadap kendaraan dan barang-barang yang ditinggal. Hal ini berdasarkan dari kondisi tempat wisata yang tidak adanya sarana penunjang seperti tempat parkir. 

Selain itu hal wajib yang harus dilakukan adalan untuk tidak mencoret-coret bebatuan yang ada dan tidak membuang sampah sembarangan agar tetap terjaganya keindahan dari tempat ini.

Read More

Menelusuri Hutan Tak Berpenghuni di Pulau Benteng Lodewijk Mengare Gresik

Menelusuri sebuah tempat yang tidak berpenghuni memang menjadi sensasi kegiatan travelling yang menarik ketika kita ingin mengeksplor suatu daerah yang baru kita kenal. Penelusuran kali ini tetuju pada suatu daerah pesisir di Kabupaten Gresik tepatnya di Pulau Benteng Lodewijk Desa Mengare.

Desa Mengare termasuk bagian dari Kecamatan Bungah dan terletak 5 Km dari arah Jalur Pantura. Jalan untuk menuju ke Desa Mengare berupa jalanan paving. Sepanjang perjalanan menuju ke tempat ini kita akan melihat tempat peternakan ikan atau tambak yang seakan-akan tidak ada habisnya. 

Pulau Benteng Lodewijk

Sesampainya di Desa Mengare kita harus melanjutkan perjalanan dengan mengunakan perahu nelayan. Hal ini dikarenakan keberadaan pulau yang jauh dari pemukiman sehingga jalan satu-satunya adalah melalui jalur laut. Perjalanan membutuhkan waktu sekitar 20 Menit untuk sampai di pulau benteng Lodewijk.

Baca Juga:

• Lokasi Wisata Bukit Jamur Gresik
• Mencari Keberadaan Goa Gelang Agung Melirang Gresik
• 9 Tempat Wisata Instagramable di Malang
• 7 Lokasi Spot Wisata Pacet Terbaru yang Paling Hits di Mojokerto

Pulau Benteng Lodewijk

Pulau ini merupakan pulau yang tidak berpenghuni di kawasan Benteng Lodewijk. Di kawasan Benteng Lodewijk kami menelusuri sisi lain dari tempat ini. Sisi lain tersebut adalah kawasan hutan yang masih sangat alami. 

Pulau Benteng Lodewijk

Pulau Benteng Lodewijk

Selama menyusuri hutan kita hanya menemukan beberapa jejak pejalan kaki yang berada di sekitar bibir pantai. Semakin kedalam memasuki area hutan, kita tidak akan menemukan jejak pejalan kaki sama sekali. Sehingga kita harus menentukan dan membuat jalur kita sendiri agar bisa meneruskan perjalanan menyusuri hutan ini.

Di dalam area hutan kita disambut dengan kerumunan kera-kera liar yang berada di kejauhan. Kera-kera tersebut seakan terganggu dengan kehadiran kita dan lebih memilih untuk pergi menjauh. Keindahan pulau benteng lodewijk yang tersembunyi di balik lebatnya tumbuh-tumbuhan akhirnya perlahan mulai menampakkkan wujudnya.

Pulau Benteng Lodewijk

Pulau Benteng Lodewijk

Keindahan itu terbentuk dengan adanya pohon besar yang berada di antara beberapa pohon-pohon kecil yang menjuntai tinggi ke atas langit. View yang kita dapat tentunya tidak akan disiasiakan. Untuk itu selama berada di area hutan kita mengabadikan setiap moment keindahan hutan pulau benteng yang tidak berpenghuni ini.

Pulau Benteng Lodewijk

Puas menyusuri keindahan hutan di pulau benteng lodewijk kita memutuskan untuk menuju ke daerah pesisir pantai agar lebih mudah untuk menuju dimana kapal kita bersandar. Perjalanan menuju ke pesisir pantai medan yang kita lalui berubah menjadi lumpur yang sudah mengering dengan tumbuhan bakau disekelilingnya.

Keanekaragaman tumbuhan dan satwa asli penghuni pulau benteng lodewijk merupakan potensi alam yang harus tetap kita jaga kelestariannya. Penelusuran hutan tak berpenghuni ini menjadi kegiatan travelling yang dapat kita lakukan jika mengunjungi Pulau Benteng Lodewijk.

Read More

Arsitektur Bangunan Gereja di Kota Malang

Berkeliling di Kota Malang dengan segala keindahan yang dimilikinya merupakan pengalaman travelling untuk mengenal lebih jauh tentang Kota Malang. Salah satu yang dimiliki Kota Malang adalah bangunan tempat ibadah umat kristen yang menjulang tinggi. Di sini kita akan melihat berbagai arsitektur bangunan gereja yang berkonsep Neo Gothic yang tersebar di beberapa tempat di Kota Malang.

Konsep Neo Gothic sangat kental sehingga kelihatan kita seperti berada di luar negeri.

Keunikan arsitektur bangunan gereja ini dikarenakan pembangunannya yang melibatkan orang asing. Kebanyakan bangunan yang ada di Kota Malang merupakan bangunan peninggalan sejarah. Melihat arsitektur bangunan gereja yang ada di sini menyerupai dengan bangunan gereja yang ada di luar negeri.

Pengalaman Travelling mengelilingi Kota Malang merupakan suatu kegiatan yang bermanfaat untuk menambah wawasan kita tentang bangunan bersejarah yang ada di tempat ini. Selain menambah wawasan, kita juga bisa melatih kemampuan untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan yang mungkin sangat berbeda dari tempat tinggal kita. 

Read More

Bangunan Sejarah Bendungan Rolak Songo Mojokerto

Rolak Songo Mojokerto

Masyarakat Mojokerto mungkin tidak asing dengan tempat ini. Tempat yang dijadikan untuk menampung debit air yang mengalir di sungai terbesar dan terpanjang di Jawa Timur. Tempat ini adalah Bendungan Rolak Songo. Untuk menuju tempat ini kita hanya perlu menyusuri Sungai Brantas dari sisi sebelah selatan. Jika dari arah Mojokerto kalian bisa mengikuti rute sebagai berikut.

Jalur Menuju Rolak Songo Mojokerto

Rute:

Mojokerto - Jln Gajah Mada - menyusuri tepi sungai brantas Jln Mayjen Sungkono - Rolak Songo

Bendungan ini terletak di Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto. Jarak antara pusat Kota Mojokerto menuju Rolak Songo tidak begitu jauh sekitar 4,8 Km dengan memerlukan waktu sekitar 10 menit untuk sampai di tempat tujuan. 

Bendungan Rolak Songo atau dalam bahasa indonesia berarti sebuah bendungan yang memiliki sembilan bangunan yang berguna sebagai penggerak pintu air. Bendungan ini memiliki nilai historis dikarenakan berdiri sejak tahun 1857 pada zaman penjajahan Belanda. Dasar utama pembangunan bendungan ini adalah untuk mengatur debit air agar dapat mengaliri kanal Magetan yang digunakan untuk mengairi persawahan di daerah Kabupaten Sidoarjo.

Lihat juga wisata lain di Mojokerto:

- 7 Lokasi Wisata Pacet yang Paling Hits
- Maha Vihara, Patung Budha Tidur Terbesar di Indonesia
- Candi Brahu
- Gapuro Wringin Lawang
- Candi Tikus
- Kolam Segaran
- Pendopo Agung Trowulan
- Candi Bajang Ratu
- Museum Mojopahit

Selain fungsi tersebut, bendungan Rolak Songo juga digunakan untuk mengatur ketinggian air di anak sungai brantas yaitu kali mas yang berada di Surabaya dan kali porong yang berada di Sidoarjo. Dengan adanya bendungan ini aliran air yang menuju ke dua sungai tersebut dapat terkendali sehingga bisa mengurangi terjadinya banjir.

Rolak Songo Mojokerto

Seiring berjalannya waktu, bendungan Rolak Songo kini menjadi tempat untuk berkumpul untuk sekedar jalan-jalan ataupun menikmati keindahan yang ada di bendungan Rolak Songo ini. Di sebelah selatan bendungan merupakan daerah Kabupaten Mojokerto sedangkan di sebelah utara masuk kedalam daerah Kabupaten Sidoarjo.

Baca Juga:

• 9 Wisata Terbaru dan Instagramable di Malang
• 11 Wisata Pantai yang Masih Alami di Malang Selatan

Rolak Songo Mojokerto

Rolak Songo Mojokerto

Dikedua sisi bendungan ini terdapat banyak orang yang berjualan aneka makanan dan minuman. Untuk mengunjungi tempat ini sebaiknya pada sore hari karena pada waktu tersebut banyak orang yang lalu lalang melewati tempat ini. Pada waktu bulan puasa tempat ini lebih ramai lagi. Moment menunggu datanganya buka puasa atau ngabuburit merupakan moment yang paling pas jika kita mengunjungi tempat ini. 

Read More

Keindahan Struktur Daerah Galian Tambang Gunung Kapur Sekapuk

Bukit Kapuk Sekapuk

Gresik sebagai daerah yang terkenal dengan sebutan kota dengan seribu Dump Trucknya bukan tanpa sebab. Hal ini dikarenakan besarnya aktivitas galian tambang yang tersebar di beberapa tempat di kabupaten Gresik. Banyaknya aktivitas galian C yang dilakukan besar-besaran mengakibatkan setiap daerah galian tambang yang masih aktif maupun tidak aktif meninggalkan sisa galian dengan kedalaman yang bervariasi dengan kerusakan lingkungan yang cukup parah.

Salah satu daerah yang menjadi tempat aktivitas penambangan adalah di daerah sebelah utara Kabupaten Gresik. Daerah tersebut adalah Gunung Kapur Sekapuk di Kecamatan Ujung Pangkah. Untuk menuju ke tempat tersebut dapat kalian ikuti rute dibawah ini.

Rute:

Dari arah Timur,

Kota Gresik - Arah Jalur Pantura Lamongan - Ujung Pangkah - Desa Sekapuk - Gunung Kapur Sekapuk

Dari arah Barat,

Lamongan - Paciran - Arah Jalur Pantura Gresik - Ujung Pangkah - Desa Sekapuk - Gunung Kapur Sekapuk

Menuju ke tempat ini sangatlah mudah, karena jika melalui jalur pantura kita akan melihat sebuah gunung yang berlubang kotak-kotak dari kejauhan. Mendekati lokasi daerah tambang fokuskan penglihatan kalian untuk tidak melewatkan gapura Desa Sekapuk. Karena jalan inilah yang paling mudah untuk cepat sampai ke lokasi yang dimaksud. Memasuki gerbang ini kita akan bertemu dengan banyaknya truck yang melewati jalan ini. Kondisi jalan untuk menuju ke tempat galian tidak begitu bagus. Jika mengunjungi tempat ini menggunakan kendaraan roda dua disarankan untuk memakai masker, karena polusi debu yang akan kita temui di sepanjang jalan.

Memasuki daerah tambang banyak truk-truk yang antri untuk memasuki kawasan ini. Untuk itu jika ingin mengunjungi tempat ini sebaiknya datanglah disaat aktivitas penambangan selesai yaitu jam 4 sore. Dengan memasuki daerah tambang pada sore hari, kita tidak akan menemui truk-truk yang beroperasi di tempat ini. Penutupan daerah tambang hanya berlaku bagi kendaraan berat saja, tetapi untuk penambang lainnya seperti pembuatan batu kapur masih tetap beroperasi.

Gunung Kapur Sekapuk

Kondisi jalan di daerah penambangan sangat tidak bersahabat, sehingga kita harus lebih waspada karena di kanan kiri terdapat lubang-lubang besar dengan kedalaman diatas 100 m lebih. Disetiap sudut kita akan melihat dua aktivitas penambangan yang terdiri dari aktivitas galian C dan aktivitas pembuatan batu kapur/batu bata putih.

Gunung Kapur Sekapuk

Gunung Kapur Sekapuk

Gunung Kapur Sekapuk

Bekas aktivitas galian C di daerah ini ada yang sudah tidak aktif dan ada juga yang masih dilakukan pengerukan walaupun kedalaman dari galian tersebut sudah di atas 100 m lebih. Kedalaman lubang galian yang sangat dalam membentuk tebing-tebing yang sangat curam dengan beberapa bukit yang masih menjulang tinggi.

Gunung Kapur Sekapuk

Lubang kotak-kotak yang menembus perut gunung adalah tempat dimana para penambang untuk membuat batu bata kapur berbagai ukuran. Setiap lubang yang ada pasti terdapat para penambang yang sedang melakukan aktivitas penambangan. Penambangan batu kapur di tempat ini kebanyakan di dominasi oleh panambang yang tanpa menggunakan mesin. Mereka menggunakan gergaji untuk membentuk batu kapur tersebut.

Gunung Kapur Sekapuk

Pemandangan alam gunung kapur dari kejauhan sangatlah indah dan seakan akan tempat ini seperti sebuah kota kuno dengan beberapa lubang yang terlihat menembus gunung. Dengan adanya lubang-lubang di dalam gunung maupun galian tambang yang sudah tertutup oleh tumbuhan semakin menambah keindahan tempat ini.

Gunung Kapur Sekapuk

Keindahan alam yang ditimbulkan akibat proses alam membuat tempat ini menjadi fenomena alam yang membuat orang penasaran untuk melihat langsung tempat ini. 

Read More

Perjalanan Mengunjungi Kota Kediri

Perjalanan ke Kota Kediri kali ini merupakan kegiatan travelling untuk menelusuri beberapa destinasi wisata yang ada di kota ini. Selain bertujuan untuk mengeksplorasi potensi wisatanya, perjalanan ini juga bertujuan untuk mengunjungi salah satu teman yang bertempat tinggal disana.

Adapun beberapa tempat yang saya kunjungi adalah sebagai berikut:

Simpang Lima Gumul

Perjalanan dimulai pada pagi hari dengan tujuan utama adalah Simpang Lima Gumul yang menjadi icon dari kota Kediri. Untuk memudahkan pencarian, saya mengandalkan bantuan google maps. Setelah jalur ditentukan, maka setiap rute yang ada menjadi dasar untuk sampai di tempat tujuan.

Simpang Lima Gumul

Setelah mengikuti jalur yang sudah ditentukan akhirnya sampailah di persimpangan dengan beberapa jalur disekelilingnya dengan terdapat sebuah bangunan besar di tengah-tengah jalur tersebut. Tempat ini adalah Simpang Lima Gumul. Sesampainya di Simpang Lima Gumul saya langsung memasuki tempat tersebut dan berkeliling untuk melihat setiap sudut bangunan.

Besarnya bangunan dan arsitektur bangunan yang menyerupai bentuk bangunan yang ada di luar negeri telah menjadikan tempat ini sebagai tujuan destinasi wisata yang ada di Kota Kediri. 

Masjid Agung Kediri

Perjalanan dari Simpang Lima Gumul berlanjut ke Masjid Agung Kediri. Setelah sampai di pusat kota akhirnya Masjid Agung Kediri sudah mulai terlihat. Keberadaan Masjid Agung berhadapan dengan Alun-Alun Kota Kediri, sehingga saya menyempatkan untuk mengunjungi Alun-Alun Kota.

Masjid Agung Kediri

Setelah selesai mengelilingi Alun-Alun, saya menuju ke Masjid Agung Kediri untuk menunaikan ibadah dan beristirahat sejenak. Tenaga yang sudah pulih kembali mendorong saya untuk menikmati keindahan kota Kediri lainnya. Perjalananpun berlanjut ke daera Puh Sarang Kediri.

Goa Maria Loudres Puh Sarang

Perjalanan ke Puh Sarang bertujuan untuk melihat Goa Maria Loudres. Tempat ini digunakan sebagai tempat peribadatan umat kristiani dan menjadi tujuan para wisatawan yang ingin melihat keunikan dari goa ini.

Goa Maria Loudres

Sesampainya di area goa, kita akan melihat sebuah goa buatan manusia yang unik dan beberapa patung yang tersebar di beberapa tempat. Tempat ini merupakan tempat yang sakral dikarenakan di area ini juga dijadikan sebagai tempat pemakaman. Setelah melihat dan berkeliling di area goa, saya berlanjut untuk menemui teman saya yang sudah menunggu di suatu tempat.

Haripun semakin malam dan saya memutuskan untuk menginap di rumah teman. Selama perjalanan kamipun mencari tempat makan dan mencari makanan khas yang ada dikota ini.

Sate Tahu Kediri

Sate Tahu Kediri yang tersebar di beberapa tempat di Kota Kediri menjadi sasaran kami untuk mencicipi makanan khas ini. Kamipun membelinya beberapa bungkus untuk di jadikan camilan nantinya.

Goa Selomangleng

Keesokan harinya kami melanjutkan perjalanan untuk menelusuri Kota Kediri. Kali ini kami menuju ke sebuah gunung yang ada disini yaitu Gunung Klotok. Di gunung ini kita akan mengunjungi salah satu destinasi wisata Goa Selomangleng.

Goa Selomangleng

Goa Selomangleng berada di kawasan Gunung Klotok. Goa ini merupakan goa buatan yang sudah ada sejak jaman Kerajaan Majapahit.

Museum Airlangga

Masih dikawasan wisata Goa Selomangleng, kita akan melihat sebuah museum yang tidak jauh dari Goa tersebut. Museum itu adalah Museum Airlangga.

Museum Airlangga

Untuk memasuki museum ini pengunjung hanya dikenakan tarif masuk sebesar Rp 1.000. Di dalam museum kita akan melihat berbagai koleksi benda-benda bersejarah yang pernah eksis di jamannya.

Museum Airlangga merupakan akhir dari perjalanan saya mengunjungi Kota Kediri. Semua tempat yang saya kunjungi memiliki keunikan-keunikan tersendiri. Perjalanan menelusuri Kota Kediri merupakan pengalaman Travelling yang menggambarkan sedikit tentang Kota Kediri.

Read More

Petualangan Kebersamaan di Tanjung Papuma Jember

Petualangan menuju Tanjung Papuma ini merupakan pengalaman travelling saya pada waktu akhir bulan tahun 2012. Petualangan ini dimulai pada keinginan sesama teman kuliah untuk melakukan kegiatan travelling pada waktu liburan. Tanpa berfikir panjang panjang akhirnya tujuan travelling kita tertuju pada sebuah pantai yang ada di daerah Jember yaitu Tanjung Papuma.

Tanjung Papuma

Setelah kesepakatan dibuat akhirnya dalam rentan waktu satu minggu kita langsung menuju ke tempat tersebut dengan menggunakan kendaraan roda empat dengan jumlah penumpang sebanyak 9 orang. Perjalanan dimulai dari surabaya pada malam hari dengan melalui rute sebagai berikut:

     

Lokasi Pantai Papuma, Jember

Destinasi wisata unggulan di Jember ini berada di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Rute Jalan Menuju Wisata  Pantai Papuma Jember:

Surabaya - Sidoarjo - Bangil - Pasuruan - Probolinggo - Jember

Perjalanan yang ditempuh sekitar 205 Km dan memakan waktu sekitar 5 jam. Dengan perjalanan sekitar 5 jam maka sesampainya disana kita akan melihat sunrise di tempat tersebut.

Sesampainya di daerah Jember kita menyempatkan diri untuk mampir sejenak di warung yang ada di salah satu perempatan jalan yang ada di daerah Jember.

Waktu itu menunjukkan pukul 04:00 pagi dan memutuskan untuk istirahat sambil menunggu waktu yang tepat agar bisa menikmati keindahan Tanjung Papuma di pagi hari. Pagipun semakin mendekat maka kami melanjutkan perjalanan untuk segera mencapai lokasi tujuan. 

Perjalanan yang ternyata masih lama membuat kita kehilanganan moment munculnya matahari terbit. Munculnya sunrise hanya bisa kita nikmati di perjalanan menuju Tanjung Papuma dan sesampainya di sana matahari sudah terlihat. Sesampainya di pintu masuk kita akan ditemani hijaunya pohon-pohon dan sejuknya suasana pagi hari.

Selama perjalanan di kawasan wisata Tanjung Papuma kita akan melihat keindahan pantai ini dari atas tebing. Perjalanan menuju pantai tidak membutuhkan waktu lama dan akhirnya kita sampailah di Tanjung Papuma.

Iwak P-Yex Squad, Tanjung Papuma Jember

Kegiatan utama kita sebelum menikmati keindahan pantai yaitu dengan mengisi perut yang sudah mulai kosong setelah menempuh perjalanan dari Surabaya ke Jember. Perbekalan makanan yang sudah disiapkan kita makan bersama-sama di atas bukit di daerah Tanjung Papuma. Sensasi makan bersama memang membuat sebuah makanan yang tadinya biasa-biasa saja menjadi luar biasa. Walaupun dengan lauk pauk yang sederhana.

Tenaga yang sudah pulih kembali membuat kita semakin bersemangat untuk menyusuri setiap sudut di pantai ini. Selama di pantai kita seakan berada di pulau yang tidak berpenghuni. Hal ini dikarenakan pada pagi hari kondisi pantai masih sangat sepi dan hanya kita saja yang ada di tempat ini.

                                       Kebersamaan di Tanjung Papuma Jember

Kondisi pantai yang masih sepi menginspirasi untuk membuat sebuah icon dari perkumpulan kita yaitu "IWAK P-YEX Squad". Dengan membentuk sebuah gambar tulang ikan 3D kita mengabadikan moment petulangan kami di Tanjung Papuma. Selama di pantai kita seakan terhanyut oleh suasana dengan menikmati setiap waktu yang ada.

Kebersamaan di Tanjung Papuma Jember

Setiap moment-moment yang ada kami dokumentasikan dengan sudut dan posisi yang beragam di setiap aksinya. Kesenangan dan keindahan yang kita dapatkan di tempat ini membuat kita untuk tidak ingin segera mengakhiri perjalanan ini. Keindahan Pantai Tanjung Papuma dengan kedahsyatan ombaknya, kejernihan airnya, dan keindahan alamnya memang memiliki pesona tersendiri.

Kebersamaan Iwak P-Yex Squad (Mbah, Suhe, Dede, Ayux, Hanif, Era, Siswo)

Pengalaman Travelling ini merupakan kegiatan kebersamaan yang terakhir saat kami masih menjadi mahasiswa. Setiap moment yang terjadi menjadi kenangan yang akan kami ingat sampai saat ini dan selamanya. Moment seperti ini tidak akan pernah terjadi tanpa adanya kekompakan dari kalian semua.

Terima kasih my best friends IWAK P-YEX Squad: "Mbah, Shuhe, Dede, Ayux, Hanif, Era, Aping dan Doyok". 

Semoga kebersamaan ini akan tetap terjaga selamanya.

Update Harga Tiket Masuk Tanjung Papuma Jember :

- Tiket Masuk Pantai Papuma Hari Biasa (Weekday) : Rp 7.000,-

- Tiket Masuk Pantai Papuma Hari Libur (Weekend) : Rp 15.000,-

- Parkir Roda 2 : Rp 1.000,-

- Parkir Roda 4 : Rp 6.000,-

Read More